WALL-E



Film Wall-e ini bercerita mengenai sebuah robot yang bernama Wall-e, robot ini didesign untuk memberishkan bumi dari sampah. Dalam perjalanannya, Wall-e jatuh cinta pada robot yang bernama Eve dan akhirnya mengikutinya ke luar angkasa.
Berawal pada abad 22, bumi sudah semakin modern dan maju, dengan perkembangan manusia yang semakin konsumtif dan mengarak kepada tingkah laku yang serba instan. Akibatnya banyak sampah yang dihasilkan dan tidak dapat didaur-ulang sehingga bumi dipenuhi oleh sampah, dan akhirnya bumi tidak dapat mendukung aktivitas hidup manusia.
Kemudian manusia diungsikan ke luar angkasa (axiom), dan pada saat yang sama robot-robot dibuat untuk membersihkan bumi dari sampah. Robot ini diberi nama Wall-e (Waste Allocation Load Lifter Earth-class) yang mungkin dapat diartikan dengan “Alokasi pengolahan Limbah untuk Bumi”.
Ratusan-ribu unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan WALL – E ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan Bumi. Robot-robot tersebut diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah elektronik yang telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk peleburan. Tumpukan sampah-sampah elektronik telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh robot-robot WALL – E, tumpukan sampah tersebut telah setinggi gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forthright memperkirakan bahwa pada tahun 2110 Bumi sudah terlalu tercemar dan sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun 2815, kira-kira 700 tahun kemudian, hanya satu WALL – E yang masih berfungsi.
Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh WALL – E, sehingga ia memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia gemar mengoleksi barang-barang yang menarik di tumpukan sampah yang memenuhi Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dari WALL – E lain yang sudah tidak aktif. Ia sering menonton film musikal tahun 1969 yang berjudul Hello, Dolly! dari kaset video. Video lainnya yang ia nikmati adalah Put on Your Sunday Clothes, dan adegan berpegangan tangan dalam video “It Only Takes a Moment” yang mengajarnya memiliki perasaan.

Robot ini dibuat untuk mengepak sampah menjadi sebentuk ‘kubus’, sehingga tidak memenuhi bumi. Dalam tugasnya membersihkan bumi dari sampah, Wall-e bertemu dengan Eve. Dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Suatu hari Wall-e menemukan tanaman yang tumbuh dalam sepatu bekas. Tanaman itu ditunjukkan kepada Eve, dan Eve secara otomatis mengambil tanaman itu dan dimasukkan ke dalam tubunya sendiri. Kemudian Eve kembali ke axiom untuk mengantarkan tanaman dan memberitahukan bahwa bumi sudah dapat men-support kehidupan manusia.

Axiom telah disetting secara otomatis mendapatkan pesat bahwa bumi telah terlalu toksis dan tidak dapat mendukung kehidupan manusia. Kapal secara auto akan menghancurkan tanaman karena terdeteksi sebagai benda asing yang akan membahayakan manusia di Axiom.
Disinilah perjuangan Eve untuk menyelamatkan tanaman dan mengantarkan kepada kapten kapal dan perjuangan Wall-e untuk melindungi dan menyelamatkan Eve.
Eve dan Wall-e berhasil meyakinkan kapten kapal untuk kembali ke bumi karena bumi telah dapat ditempati kembali dan dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia. Mereka dihadang oleh robot-robot agar kapal tidak kembali ke Bumi. Hingga menyebabkan Wall-e rusak parah, membuat Eve jatuh cinta dan semakin berusaha keras agar kapal kembali ke Bumi, karena hanya dengan kembali ke bumi dpat menghidupkan kembali Wall-e dengan mengganti komponen-komponen Wall-e dengan yang baru.

Akhirnya manusia kembali ke Bumi. Dan Eve langsung memperbaiki Wall-e dengan mengganti komponennya. Ternyata setelah diganti, Wall-e kembali kepada settingan awal, ingatannya pada Eve hilang. Eve berusaha untuk mengembalikan ingatan Wall-e, hingga Wall-e dapat mengenal Eve kembali.
WALL-E, sebuah robot yang secara tak sengaja terbawa ke pesawat ruang angkasa mereka, menjadi sebuah chaos yang mengubah ritme mekanik kehidupan mereka. Sebuah gangguan yang membuat one thing leads to another, akhirnya mengubah seluruh hidup mereka, membuat mereka bangun dari tidur mekanis mereka dan mulai mengambil keputusan. Dan akibatnya sejarah umat manusia berubah dan mereka memulai kembali peradaban manusia dengan meninggalkan "surga" dalam pesawat ruang angkasa yang mewah dan kembali ke bumi dan menanam sebuah "pohon kehidupan".

Disisi lain juga terdapat kerugiaan dari perkembangan teknologi saat ini yaitu timbul sifat malas dari manusia untuk berkerja karena hampir semua pekerjaan manusia itu dikerjakan oleh komputer, sehingga timbul ketergantungan terhadap komputer. Disini saya mencoba menganalisa hubungan antar manusia yang tergambar pada film wall-e. Pada film Wall-e terlihat interaksi antara manusia dengan komputer, dalam film wall-e disini bercerita tentang sebuah robot pembersih sampah bernama Wall-e yang hanya tinggal dengan seekor kecoa dibumi.Suatu hari dating robot dari angkasa bernama Eve, robot ini dating ke bumi untuk mncari kehidupan di bumi.Wall-e pun bertemu dengan Eve ,selanjutnya Wall-e menunjukan tanaman kecil ke hadapan Eve, dan tanaman itu merupakan bukti adanya kehidupan di bumi. Tiba-tiba Eve menjadi tidak acuh dan beberapa kemudian eve dijemput dengan sebuah pesawat bernama pesawat Axiom yaitu pesawat yang dibuat manusia pada ratusan tahun yang lalu. Pesawat ini menjadi rumah kedua bagi manusia , sebab bumi kini penuh dengan sampah,di samping itu manusia didalam pesawat sebagian besar memanfaatkan komputer dan dalam berinteraksi mereka menggunakan komputer dan berdampak kurangnya bersosialisasi, dalam aktifitas pun manusia menjadi malas sebab dalam pembersihkan lantai,dan merawat kencantikan pun dilakukan oleh robot.

Manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan dalam berfikir yang sangat besar dan apabila manusia itu dimalas untuk berfikir pasti banyak cara dalam membangun suatu Negara yang maju tanpa memanfaatkan teknologi komputer apalagi robot sebagai pengganti manusia. Manusia itu adalah orang-orang yunani yang mempunyai beban dalam mempertahankan kota sampai ketika seribu tahun kemudian muncul sebuah lengkungan Gothic yang merupakan hasil terakhir dari arsitektur sampai tahun 1800-an dengan bangunan yang terbuat dari kerangka baja, penggunaan kerangka baja ini terpaku pada alam dan kemampuan manusia bukan pada teknologi yang ada pada saat itu.

Sesungguhnya kehidupan itu berawal dari zaman yang terendah hingga pada zaman globalisasi. Pada zaman Terendah sekitar Abab 80 manusia cenderung menggunakan alat yang sederhana dalam melakukan suatu perjaannya seperti Hewan Badak yang dimanfaatkan untuk membajak sawah dan penggunaan kuda sebagai kendaraan berbeda dengan era Globalisasi dimana manusia cenderung memanfaatkan teknologi dan teknologi informasi untuk membantu penyelesaian suatu pekerjaan, dan juga terlihat pada penggunaan kendaraan mobil dan motor yang secara tidak langsung membuat manusia itu menjadi malas untuk berjalan dan Berolahraga. Ini membuktikan bahwa manusia itu cenderung malas dalam bertindak sehingga dunia ini menjadi tidak berkembangnya dan yang timbul malah kerusakan pada bumi ini seperti timbul bencana-bencana alam dan semua itu merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
Bumi saat ini semakin penuh dengan sampah, akibat dari aktivitas manusia itu sendiri. Yang lebih mengarah kepada pola hidup yang serba instan dan sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan (scene awal Wall-e dengan sampah) dan sudah sperti hal yang biasa ketika melihat sampah berada disekitarnya.

Manusia semakin gemuk, intelegensi berkurang, dan semakin individualistis karena semua sudah diatur secara otomatis oleh robot/mesin (scene manusia di Axiom). Dalam kenyataannya, saat ini teknologi sudah sangat memfasilitasi manusia untuk beraktivitas secara cepat dan efisien, namun dibalik keuntungan yang didapat apabila manusia tidak dapat mengontrol dirinya, maka yang ada manusia akan menjadi ‘budak’ teknologi dan tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa itu, padahal pada awalnya manusia lah yang menciptakan teknologi untuk sekedar membantu dalam beraktifitas dan mempermudah pekerjaan manusia.

Perjuangan Wall-e dan Eve, yang hanya sebuah robot dalam melindungi tanaman (scene tengah-akhir) harus dapat menjadi cermin bagi manusian saat ini, bahwa bumi ini harus dilindungi dan dijaga dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak hanya menebang, tetapi harus menanam, tidak hanya mengotori tetapi harus membersihkan.

Diawali dengan menyelamatkan satu pohon, maka akan bisa mengembalikan bumi kepada yang hijau, bersih, dan dapat dihuni oleh manusia. Pada kenyataannya, sekarang sudah banyak aktivitas yang mengarah kepada gerakan tanam pohon (dengan berjuta-juta pohon), tetapi jangan sampai gerakan tersebut berhenti sampai menanam tanpa ada aktivitas untuk memelihara dan menjaga. Karena akan mengakibatkan tanam pohon tersebut menjadi sia-sia.
Semoga, dengan menonton film ini manusia bisa menyadari bahwa kerusakan bumi telah terjadi dan akan semakin besar apabila kita tidak berbuat apa-apa. Dan apabila sudah menyadari mulailah bertindak dengan meminimalisir menghasilkan sampah, hiduplah dengan efisien, tidak boros energi, tidak bertingkah laku konsumtif, dan pada akhirnya akan menjadi boomerang bagi kita sendiri.
Kerusakkan bumi saat ini bukan hanya tanggung jawab segelintir orang yang merasa peduli terhadap lingkungan, tetapi tanggung jawab semua manusia yang menghuni bumi ini.Efeknya memang belum kita rasakan saat ini, namun beberapa tahun kedepan generasi-generasi penerus kita lah yang akan sangat merasakan efeknya. Bahkan saat ini pun, walaupun masih skala kecil kita dapat merasakan efek dari pans bumi yang sudah tidak terjangkau lagi. Perubahan musim yang tidak teratur, keadaan suhu bumi yang padaa saar panas terasa panas sekali, dan pada saat dingin terasa dingin sekali. Hal ini lah yang perlu kita waspadai kedepannya.

Comments

Popular Posts